Oktober 08, 2012

nothing to lose

salam..
selamat malam..
saya selalu phobia sama kertas yang kosong, bakalan jadi apa kertas kosong ini nantinya?
akan saya isi dengan apa?
akan saya ceritakan tentang apa?
apakah nantinya akan ada sebuah kesadaran yang tiba tiba muncul setelah saya mencoret kertas ini atau tidak?

mingkin seperti seorang ibu yang waktu menggendong sambil menyusui anaknya, selalu berfikir akan jadi apa anak yang digendongnya kelak?

ah, mungkin saya terlalu berlebihan menyetarakan kertas yang kosong dengan seorang bayi, tapi itulah saya..saya tidak tahu apakah fikiran saya sama dengan kalian yang membaca ini.

yang saya tahu, ketika menuliskan ini saya telah membebaskan apa yang saya rasakan saat ini.
ya, saya yakin menulis salah satu cara membebaskan apa yang ada di benakmu.
menulis itu membebaskan.

terlepas dari apakah tulisanmu itu akan membuat orang yang membacanya merasa lebih baik atau malah tambah buruk, tapi saya tidak ingin yang membaca tulisan ini tidak mendapatkan perasaan apa apa, artinya itu tidak berarti kan?

saat ini saya baru saja berdiskusi dengan kakakku, saya tidak bisa menceritakannya disini, dan ternyata saya baru saja menyakiti perasaannya, mungkin karena saya terlalu kuat menggambarkan sudut pandangku dengan dia, tapi setidaknya itu berarti, karena membuatnya merespon apa yang saya katakan dan membuat emosinya bereaksi.

saya orang yang sulit ditebak.
saya yakin akan sulit menebak saya.
yang saya tahu sekarang saya tidak seperti kebanyakan orang.
dari segi apapun itu.

saya ingin menuliskan tentang hal yang sebenarnya tidak ingin saya tulis.

saya pernah mencintai seseorang, mati matian mempertahankannya.
sesakit apapun itu, saya hampir tidak memikirkan apa yang akan saya rasa.
terserah apakah itu sakit atau bahkan menetaskan kebahagiaan.
saya tidak ingin melepaskan, sekuat apapun dia mengujiku.
istilah yang tercipta saat itu adalah "se babak belur apapun saya, saya tetap mempertahankannya"

saya orang yang sangat total, baik dalam pekerjaan atau urusan menyangkut perasaan.
sekali saya memilih seseorang, akan saya pertahankan walaupun saya dibuat babak belur.
saya tidak peduli sakit apa yang sedang menunggu di depan.
saya sudah terbiasa dengan hal semacam itu, tapi yang namanya kesakitan yah tetap saja menakutkan.

kalau sudah mengahmpiri, kesakitan itu seperti kanker yang menggerogotimu, kamu yang tadinya baik" saja seakan melemah, sakit dan sakit.

tapi saya juga tidak bisa memaksakan kalau apa yang saya pertahankan ternyata tidak layak untuk dipertahankan lagi.
dan, disaat itu saya akan berusaha melepaskannya, lagi lagi sesakit dan sebabak belur apapun perasaan yang akan saya rasakan.

sakit memang, karena perasaan itu lemah, sangat tidak pantas di sandingkan dengan logika.

saya pernah dengar kata"seperti ini, mencintailah seperti kamu tidak pernah disakiti.
saya mengartikan sebagai "nothing to lose".
ya, dalam mencintai seseorang jangan pernah mempertaruhkan apa", jangan pernah mengharap imbalan apapun atas apa yang kamu berikan.
bahkan saat kamu memberikan kesetiaan dan kasih sayang, jangan pernah mengharapkan dia akan memberikan hal yang sama terhadapmu.
saya kira seperti itulah cinta.
"nothing to lose" tidak akan ada yang hilang saat kamu sedang memberi.
kenapa?
saat kamu berupaya memberikan hal yang dapat membuat orang yang kamu cintai bahagia, tentu ada hasrat yang timbul dalam hatimu bahwa kamu melakukan untuk dia yang kamu sayangi.
tapi coba lihat lebih dalam lagi, coba rasakan lebih dalam lagi, apakah seperti itu?
susah membahasakannya, tapi saat impianmu untuk membahagiakan orang yang kamu sayangi terkabul, sebenarnya kebahagiaan besar itu timbul dalam hatimu sendiri, yah itu semua kembali kepadamu, cara kamu merasakan hal itu tidak selalu dari dia yang kamu berikan kebahagiaan tadi, secara sederhana "saat kamu memberi, sebenarnya kamu sedang menerima" itulah poinnya.
saya rasa siapapun yang tulus mencintai seseorang akan merasakan apa yang saya tulis.

saya takut habis menuliskan ini, karena susah untuk menjadi seseorang yang selalu tulus, tapi lagi" saya bahagia pernah merasakan hal seperti ini hingga membebaskannya dalam bentuk tulisan, dan semoga ini menjadi pengingat khususku.

saya ingin berpesan, jangan pernah menyakiti siapapun, cepat atau lambat, sadar atau tidak, apa yang kita lakukan selalu ada balasan dan hukuman sang Khalik.
tidak peduli julukannya karma atau apapun.
yang pasti hukum tabur tuai itu hakiki.
(kata" ini dari seseorang yang saya kagumi tulisannya)

sekian dan terimakasih sudah mampir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar